Seperti bidang ilmu
lainnya, ilmu hypnosis terus
ber-evolusi untuk mencapai kesempurnaanya dalam teori dan
praktek. Hypnosis yang ada
sekarang sudah sangat maju dibanding hypnosis 100 tahun yang
lalu. Para tokoh yang menggunakan hypnosis mencoba
merumuskan hypnosis secara ilmiah dan juga menemukan
berbagai teknik baru yang
efektif. Kali ini kita akan membahas sejarah singkat
hypnosis.
AWAL MULA HYPNOSIS
Penggunaan hypnosis sudah
ada sebelum sejarah itu sendiri tercatat. Tentu saja waktu
itu hypnosis belum dikenal dengan nama “hypnosis”. Hypnosis
pada masa dulu dipraktekkan dalam ritual agama maupun ritual
penyembuhan.
Catatan sejarah tertua tentang hypnosis yang diketahui saat
ini berasa dari Ebers Papyrus yang menjelaskan teori dan
praktek pengobatan bangsa Mesir Kuno pada tahun 1552 SM. Dalam Ebers Papyrus
diceritakan di sebuah kuil yang dinamai "Kuil Tidur", para
pendeta mengobati pasiennya dengan cara menempelkan
tangganya di kepala pasien sambil mengucapkan sugesti untuk
penyembuhan. Para pendeta penyembuh tersebut dipercaya
memiliki kekuatan magis oleh masyarakat.
Seorang Raja Mesir yang bernama Pyrrhus, Kaisar Vespasian,
Francis I dari Prancis dan para bangsawan Prancis lainnya
sampai Charles X ternyata juga mempraktekkan cara pengobatan
yang intinya memberi sugesti kepada pasien untuk sembuh.
Pada
sebuah dinding kuil di India juga digambarkan suatu proses
pengobatan pada saat pasien dalam kondisi trance yang
dicapai melalui suatu tarian atau gerakan-gerakan monoton
dalam acara ritual penyembuhan..
Pada
sekitar tahun 1500 Paracelcus memperkenalkan suatu istilah
Magnetisme, yaitu dengan magnet seseorang dapat disembuhkan
penyakitnya, seperti halnya yang dia lakukan kepada
pasien-pasiennya. Cara pengobatan inilah yang kemudian
diadopsi oleh Mesmer.
Abad 18 adalah abad munculnya
Hypnosis Modern.
Diawali oleh kisah seseorang pendeta katolik
bernama Gassner yang tinggal di Klosters sebelah timur
Switzerland. Gassner punya
teori "seseorang sakit
adalah karena kemasukan setan". Untuk mencapai kesembuhan,
setan itu harus dikeluarkan dari tubuh. Berbeda dengan para
penyembuh waktu dulu yang menutup diri dari tinjauan medis,
Gassner mempersilakan para dokter untuk mengobservasi cara
pengobatannya.
Gassner mengobati
pasiennya secara bersamaan. Pasien duduk berjajar secara
memanjang seperti barisan kursi gereja. Sebelum Gassner
keluar untuk menemui pasien, seseorang asisten Gassner
memberi semacam ceramah yang salah satu isinya adalah ketika
Gassner menyentuhkan tongkat salibnya ke badan pasien, maka
pasien akan langsung tersungkur di lantai dan tidak sadarkan
diri. Dan itulah yang benar-benar terjadi ketika Gassner
menyentuhkan tongkat salibnya ke tubuh pasien satu per satu.
Pasien yang tidak
sadarkan diri itu dianggap mati, dan ketika dibangunkan
kembali, pasien dianggap lahir kembali dalam kondisi suci
dan terbebas dari pengaruh setan. Dalam kondisi pasien tidak
sadarkan diri, Gassner memberi sugesti bahwa setan telah
diusir dari tubuh pasien. Pada tahun 1770-an, Mesmer
termasuk salah satu dokter yang
sering menyaksikan cara pengobatan Father Gassner.
Franz
Anton Mesmer (1735-1815)
Mesmer lahir 23 Mei 1734, di Iznang,
Lake Constance, Austria. Dia mendapatkan gelar Doctor pada tahun 1766
dengan makalahnya yang berjudul De
Planetarum Influx (Dalam Pengaruh Planet-planet).
Mesmer menyatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat
cairan universal yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan tubuh. Cairan yang tidak mengalir
dengan lancar karena tersumbat bisa menyebabkan
manusia menjadi tidak sehat secara mental maupun fisik.
Untuk itu Mesmer menggunakan magnet untuk melepaskan
sumbatan aliran cairan tadi. Istilah ini dinamakan Animal
Magnetism.
Metoda terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan
mengisi penuh sebuah bak dengan air lalu diisi besi
magnet. Pasien yang ingin diobati diminta memegang
besi dalam bak air itu. Jika pasiennya lebih dari
satu, mereka diminta memegang kabel yang
menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar
energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien.
Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan
sebuah drama penyembuhan yang menimbulkan efek
sugesti yang kuat. Hal ini membuat pasien yang ada
menjadi terhanyut dalam imajinasi drama
tersebut. Ada
juga pasien yang mengalami halusinasi sehingga
seolah-olah melihat tangan Mesmer mengeluarkan asap
atau energi. Pada sesi
terakhir proses penyembuhannya, Mesmer menyentuh
pasien sambil memberi sugesti bahwa pasien sudah disembuhkan.
Mesmer mengklaim bahwa dirinya memiliki energi
magnetis, semacam kesaktian yang bisa menyembuhkan.
Mesmer juga mengaku bisa mengalirkan energi
magnetis ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum
dari gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya. Hal
ini membuat Mesmer menjadi sangat terkenal dan kaya,
tetapi di sisi lain ia mendapatkan perlawanan dari
kalangan medis karena teorinya dinilai tidak ilmiah.
Kondisi ini membuat Mesmer tidak betah di Wina dan
kemudian pindah ke Prancis. Nasib
Mesmer ketika di Prancis pun tidak jauh beda.
Meskipun beberapa dokter mendukung dan masyarakat merasa tertolong dengan kehadiran
Mesmer, sebagian besar dokter Prancis tidak senang dengan
Mesmer. Sebab itulah pada tahun 1781 Mesmer
pindah ke Belgia.
Ternyata, kepergian Mesmer dari
Prancis ke Belgia
tidak membuat ajaran mesmerisme mati. Mesmerisme makin
berkembang pesat di Prancis dan membentuk sebuah organisasi
yang khusus mempelajari Mesmerisme. Kemudian atas permintaan penganut mesmerisme
di prancis, Mesmer kembali lagi Ke Prancis.
Kedatangan Mesmer ke Prancis yang kedua
kalinya ini juga mendapatkan perlawanan dari
kalangan medis. Mereka meminta Raja Louis XVI untuk membentuk komisi khusus yang
menyelidiki metode penyembuhan mesmer. Hasil penyelidikan
ini
mendiskreditkan Mesmer. Akhirnya Mesmer Pindah ke
sebuah desa kecil di Swis
dan menghabiskan masa tuanya untuk mengobati orang-orang miskin.
|
|
Marquis de Puysegur (1751 – 1825)
Puysegur adalah seorang mantan Militer Prancis yang
mendalami Mesmerisme. Dia manyatakan perlunya eksperimen dalam pengembangan
Mesmerisme. Puysegur memperkenalkan banyak konsep
baru bagi Mesmerisme, seperti somnambulisme
artifisial, otomatisme motor, katalepsi, anestesia,
amnesia, perbedaan individual dalam sugestibilitas,
serta halusinasi positif dan negatif.
|
|
John Elliotson (1791 -1868)
Jhon Elliotson adalah profesor
dari
University Hospital di London, Inggris. Dia mengenal
hypnosis dari Richard Chenevix, seorang murid dari
Faria, dan mendalami hypnosis dari Baron de Potet.
Elliotson memulai eksperimen hypnosisnya di tahun
1837. Dia menemukan bahwa pasiennya bisa menjalani
pembedahan tanpa merasa nyeri. Dia melakukan
hypnosis kepada pasiennya kapanpun itu memungkinkan.
Namun apa yang dilakukan Elliotson bertentangan
dengan keyakinan para dokter senior waktu itu. Main
stream saat itu mempercayai bahwa rasa sakit
dibutuhkan dalam proses penyembuhan. Konsekwensinya
Elliotson pun di-diskterditkan oleh banyak dokter.
Tidak peduli dengan komentar orang lain, Elliotson
terus maju memperkenalkan magnetisme kepada
dokter-dokter muda yang diharapkan punya pemikiran
baru. Dia mendapatkan banyak sekali pengikut dari
dokter-dokter muda. Namun serangan dari kalangan
dokter senior semakin kuat sampai pada titik
Elliotson memutuskan untuk keluar dari Rumah Sakit
dan Universitas, dan tidak pernah kembali lagi.
Elliotson memperjuangkan magnetisme agar diterima
secara resmi oleh dunia medis selama 30 tahun. Dia
juga menerbitkan sebuah jurnal bernama "Zoist" yang
membuat James Esdaile tertarik.
|
|
James
Esdaile (1808 - 1859)
Dia adalah dokter
asal Skotlandia yang bertugas di sebuah rumah sakit
di Calcutta, India. Esdaile mencatat rekor
penggunaan Mesmerisme dalam pembedahan. Dilaporkan
bahwa dia berhasil melakukan ribuan operasi kecil
dan 300 operasi besar tanpa rasa sakit. Adanya
Mesmerisme yang bisa menghilangkan rasa sakit ini
sangat penting karena pada waktu itu belum ditemukan
obat bius. Semua dokter waktu itu, apabila tidak
menggunakan Mesmerisme, maka harus melakukan
pembedahan dengan mengandalkan kecepatan tangan
sambil mendengarkan jeritan sakit dari pasien.
Sejak jaman Mesmer tahun 1735 sampai periode James
Esdaile tahun 1859, Hipnotisme (yang waktu itu masih
dikenal sebagai mesmerisme) banyak mendapatkan
pertentangan dari kalangan medis, karena mereka
menganggap Mesmerisme tidak ilmiah dan mengandung
unsur mistik.
Pada tahun 1846, nitrous oxide dan ether
telah ditemukan dan sangat berhasil digunakan dalam pembedahan dan menjadi
pilihan dunia kedokteran saat itu. Apa yang dilakukan oleh
Esdaille dan Elliotson dianggap menyimpang dari praktik
kedokteran yang umum berlaku saat itu.
|
|
James Braid (1795 - 1860)
Dokter dan Penulis terkenal di Inggris.
James Braid adalah orang pertama yang mencoba menjelaskan
fenomena mesmerisme dari sudut pandang ilmu psikologi. Ia adalah
seorang ahli bedah dan seorang penulis yang produktif dan andal.
Ia juga sangat dihormati oleh British Medical Associatian.
Pada
tahun 1841, ia melakukan pemeriksaan medis pertama terhadap
seorang subjek yang berada dalam kondisi trance mesmerisme.
Setelah pemeriksaan pertama, ia memulai eksperimen pribadi dan
melibatkan rekan kerja yang ia percaya. Dari hasil penelitian
yang ia lakukan, akhirnya hypnosis dapat dijelaskan dalam
kerangka ilmiah dan diterima sebagai suatu teknik pengobatan
oleh dunia kedokteran Inggris.
Dalam penelitiannya, Braid menemukan bahwa
memfokusan
pandangan mata (eye fixation) mengakibatkan suatu kondisi
kelelahan, misalnya kelopak mata menjadi sangat lelah sehingga
tidak bisa dibuka oleh subjek. Ia beranggapan, itu adalah kunci
mesmerisme. Setelah melakukan lebih banyak eksperimen, Braid
akhirnya mengembangkan teori tentang perhatian mata. Ia meminta
subjek untuk menatap berbagai objek dari berbagai posisi,
termasuk memandang matanya dan juga api lilin, dan berhasil
membawa subjek masuk ke kondisi trance.
James Braid disebut
sebagai Bapak Hypnosis, karena dia yang memperkenalkan nama
hypnosis atau hypnotism untuk menggantikan mesmerisme dan
magnetisme.
|
|
Ambroise Auguste Liebeault (1823 –
1904)
Dokter
Prancis yang baik hati yang mengabdi pada rakyat
miskin, yang tidak pernah menuntut biaya pengobatan
kepada pasiennya. Liebeault menyatakan bahwa yang
membuat orang memasuki kondisi hyposis adalah
sugesti verbal (sugesti yang diucapkan).
sugestibilitas dan kemampuan imajinasi klien
dipandang sebagai kunci keberhasilan hipnoterapi.
|
|
Jean
Martin Charcot (1825 – 1893)
Neurolog (Psikiater) - Prancis
Charcot
adalah neurolog yang sangat terkenal di prancis.
Disamping nama besarnya dalam dunia medis,
eksperimennya dalam bidang hypnosis tidak dilandasi
oleh pengetahuan yang mendalam. Sehingga dia
menyimpulkan bahwa hypnosis adalah kondisi tidak
normal yang bisa melemahkan pikiran seseorang. Apa
yang dikatakan
Charcot tentang
hypnosis telah membuat ilmu hypnosis mundur,
sehingga hanya sedikit orang yang mempelajari
hypnosis.
Pendapat
Charcot ini kemudian ditentang oleh Nancy School of
Hypnosis.
|
|
Sigmund Freud (1856 – 1939)
Neurolog (Psikiater) – Wina, Austria
Jasa terbesar Freud dalam bidang
memahami pikiran manusia adalah menyusun teori yang sistematis
tentang pikiran sadar, pikiran tak sadar, dan cara
kerja pikiran. Dia juga menemukan teknik psikoterapi
yang dinamakan psikoanalisa. Namun dalam bidang
hypnosis, dia bukanlah tokoh yang ikut
mengembangkannya, alih-alih menyebabkan kemunduran
hypnosis. Sebagai tokoh yang disegani, pernyataannya
yang negatif mengenai hypnosis telah membuat para
pakar lain untuk berhenti atau tidak mau mempelajari
hypnosis.
Freud menghabiskan
waktu 19 minggu untuk belajar hypnosis dari
Charcot. Namun dalam
praktek hypnosis, Freud sering gagal
menghipnotis orang normal karena dia kurang terampil
menjalin rapport dengan klien yang. Karena
kegagalannya itu, Freud membuat pernyataan bahwa hypnosis hanya berhasil untuk
orang yang sakit mental dan mengklaim bahwa hypnosis
memiliki efek samping yang membahayakan. Apa yang
dikatakan Freud tersebut serupa dengan pendahulunya,
Charcot.
Freud meninggalkan hypnosis, dan
kemudian menciptakan psikoanalisa. Ada yang
belum banyak diketahui orang mengenai hubungan Freud
dan hypnosis. Meskipun Freud tidak menggunakan
hypnosis dalam menerapi pasiennya, sebenarnya dia
tetap mempelajari dan mengamati perkembangan
hypnosis. Freud ternyata sangat tertarik dengan hypnosis.
Diceritakan oleh Gerald F. Kein dalam pelatihannya,
bahwa beberapa
bulan sebelum Freud meninggal, dia merekam
pernyataannya tentang hypnosis. Ada audio tape dari
Frued yang dibawakan oleh seorang keponakan Freud di
acara konverensi tahunan hypnosis. Isinya kurang
lebih: ”kami telah mempelajari hypnosis selama 39
tahun, dan kami masih belum mengenal seluruhnya
tentang hypnosis. Jika kami menyadari dari dulu
bahwa hypnosis adalah alat yang paling efektif dalam
transformasi pikiran manusia, kami tidak akan
mengembangkan psikoanalisis yang sekarang masih
dianggap orang sangat berguna.....”
|
|
Carl
Gustav Jung (1875-1961)
Seorang Psikiater asal Swiss yang merupakan murid
Freud ini
juga mengembangkan hypnosis. Dia berpendapat bahwa proses hypnosis harus dilakukan
secara otoriter, langsung memerintah klien untuk mengikuti apa
yang dikehendaki oleh therapist.
Jung tidak mau
melanjutkan hal ini karena dia tidak mau
memaksakan kehendak dirinya kepada klien. Pada
tahun-tahun ini, hypnosis tidak berkembang dengan
baik. Hal ini terjadi karena setiap orang-orang
terkenal di atas beranggapan bahwa dalam proses
hypnosis, yang berperan adalah hypnotist-nya atau orang
yang melakukan hypnosis. Seorang hypnotist dianggap
punya kekuatan psikologis yang bisa mempengaruhi
orang lain.
|
|
Milton Hyland Erickson (1901-1980)
Erickson dipandang sebagai hipnoterapis dan psikoterapis
yang paling kreatif sepanjang sejarah hypnosis. Kehebatan Erickson di dunia psikoterapi
mungkin bisa disetarakan dengan Freud dalam menjelaskan perilaku
manusia. Erickson menjalani hidup yang unik dengan keterbatasan
yang ia alami, mulai dan buta warna, agak tuli, dan dislexia.
Ia juga menderita sakit polio sebabnyak dua kali, yaitu pada usia
17 dan 51 tahun.
Erickson sangat berbeda
pendapat dengan pendahulunya mengenai hypnosis. Dia menyatakan
bahwa dalam suatu proses hypnosis, yang paling berperan adalah
pikiran klien sendiri. Erickson juga menyatakan bahwa hypnosis
adalah kondisi yang wajar dan tidak bisa digunakan untuk membuat
orang lain melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan
dan normal yang dianut seseorang.
Erickson mengubah pola sugesti hypnosis dari yang bersifat
direct (langsung memerintahkan subjek untuk melakukan sesuatu)
menjadi indirect (tidak langsung dengan cara menggunakan cerita
atau perumpamaan). Dia juga mengembangkan teknik-teknik sugesti
serta pendekatan ideodinamik (pola interaktif) dalam proses
terapi. Selama enam puluh tahun, M. Erickson rata-rata
menghipnotis 14 orang per harinya! Dengan berbagai macam teknik
yang dilakukan Erickson, prosentasi orang yang dapat dihipnosis
dalam suatu komunitas menjadi naik.
Orangnya sangat kocak, bahkan dengan non verbal pun dia dapat
menghipnotis orang lain cukup hanya dengan bersalaman saja.
Akibatnya banyak teman-teman dekat Erickson tidak mau bersalaman
dengannya karena takut dihipnotis.Atas jasanya, maka hypnosis
dapat diterima oleh Asosiasi Medis Amerika dan Asosiasi
Psikiatris Amerika sebagai alat terapi sejak tahun 1958.
|
|
|
|
Dave
Elman (1900-1967)
|
Ormond McGill (1913-2005)
|
Tokoh-tokoh lain yang mengembangkan hypnosis setelah masa Erickson adalah Dave Elman yang mengembangkan teknik
induksi cepat yang sangat berguna untuk dokter dan dokter gigi. Karir Elman
dalam hypnosis melonjak sejak pertunjukan hypnosisnya yang disaksikan banyak
dokter. Sejak saat itu, banyak sekali dokter yang belajar hypnosis dari Dave
Elman.
Disamping Dave Elman adalah Ormond
Mc Gill yang spesialisasinya sebagai seorang Stage Hypnotist dan
dijuluki sebagai The Dean of American Hypnotist. Bukunya yang berjudul The
New Encyclopedia of Stage Hypnotism menjadi semacam "kitab suci" bagi setiap
orang yang ingin mendalami hypnosis.
|
|
Setelah melalui proses
sejarah yang panjang, dengan perjuangan para tokoh-tokoh
yang mengembangkan dan memperkenalkannya kepada umum,
sekarang hypnosis sudah diterima sepenuhnya sebagai alat
terapi yang berguna dan aman. Hypnosis telah diakui
sebagai salah satu dari metode terapi yang sah oleh berbagai
lembaga negara, diantaranya British Medical Association pada
1955, American Medical Association pada 1958, dan American
Psychological Association pada 1960.
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar