Senin, 15 Desember 2014

sejarah hipnosis


Seperti bidang ilmu lainnya, ilmu hypnosis terus ber-evolusi untuk mencapai kesempurnaanya dalam teori dan praktek. Hypnosis yang ada sekarang sudah sangat maju dibanding hypnosis 100 tahun yang lalu. Para tokoh yang menggunakan hypnosis mencoba merumuskan hypnosis secara ilmiah dan juga menemukan berbagai teknik baru yang efektif. Kali ini kita akan membahas sejarah singkat hypnosis.
AWAL MULA HYPNOSIS
Penggunaan hypnosis sudah ada sebelum sejarah itu sendiri tercatat. Tentu saja waktu itu hypnosis belum dikenal dengan nama “hypnosis”. Hypnosis pada masa dulu dipraktekkan dalam ritual agama maupun ritual penyembuhan.
Catatan sejarah tertua tentang hypnosis yang diketahui saat ini berasa dari Ebers Papyrus yang menjelaskan teori dan praktek pengobatan bangsa Mesir Kuno pada tahun 1552 SM. Dalam Ebers Papyrus diceritakan di sebuah kuil yang dinamai "Kuil Tidur", para pendeta mengobati pasiennya dengan cara menempelkan tangganya di kepala pasien sambil mengucapkan sugesti untuk penyembuhan. Para pendeta penyembuh tersebut dipercaya memiliki kekuatan magis oleh masyarakat.
Seorang Raja Mesir yang bernama Pyrrhus, Kaisar Vespasian, Francis I dari Prancis dan para bangsawan Prancis lainnya sampai Charles X ternyata juga mempraktekkan cara pengobatan yang intinya memberi sugesti kepada pasien untuk sembuh.
Pada sebuah dinding kuil di India juga digambarkan suatu proses pengobatan pada saat pasien dalam kondisi trance yang dicapai melalui suatu tarian atau gerakan-gerakan monoton dalam acara ritual penyembuhan..
Pada sekitar tahun 1500 Paracelcus memperkenalkan suatu istilah Magnetisme, yaitu dengan magnet seseorang dapat disembuhkan penyakitnya, seperti halnya yang dia lakukan kepada pasien-pasiennya. Cara pengobatan inilah yang kemudian diadopsi oleh Mesmer.
Abad 18 adalah abad munculnya Hypnosis Modern. Diawali oleh kisah seseorang pendeta katolik bernama Gassner yang tinggal di Klosters sebelah timur Switzerland. Gassner punya teori "seseorang sakit adalah karena kemasukan setan". Untuk mencapai kesembuhan, setan itu harus dikeluarkan dari tubuh. Berbeda dengan para penyembuh waktu dulu yang menutup diri dari tinjauan medis, Gassner mempersilakan para dokter untuk mengobservasi cara pengobatannya.
Gassner mengobati pasiennya secara bersamaan. Pasien duduk berjajar secara memanjang seperti barisan kursi gereja. Sebelum Gassner keluar untuk menemui pasien, seseorang asisten Gassner memberi semacam ceramah yang salah satu isinya adalah ketika Gassner menyentuhkan tongkat salibnya ke badan pasien, maka pasien akan langsung tersungkur di lantai dan tidak sadarkan diri. Dan itulah yang benar-benar terjadi ketika Gassner menyentuhkan tongkat salibnya ke tubuh pasien satu per satu.
Pasien yang tidak sadarkan diri itu dianggap mati, dan ketika dibangunkan kembali, pasien dianggap lahir kembali dalam kondisi suci dan terbebas dari pengaruh setan. Dalam kondisi pasien tidak sadarkan diri, Gassner memberi sugesti bahwa setan telah diusir dari tubuh pasien. Pada tahun 1770-an, Mesmer termasuk salah satu dokter yang sering menyaksikan cara pengobatan Father Gassner.
Franz Anton Mesmer (1735-1815)
 
Mesmer lahir 23 Mei 1734, di Iznang, Lake Constance, Austria. Dia mendapatkan gelar Doctor pada tahun 1766 dengan makalahnya yang berjudul De Planetarum Influx (Dalam Pengaruh Planet-planet). Mesmer menyatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Cairan yang tidak mengalir dengan lancar karena tersumbat bisa menyebabkan manusia menjadi tidak sehat secara mental maupun fisik. Untuk itu Mesmer menggunakan magnet untuk melepaskan sumbatan aliran cairan tadi. Istilah ini dinamakan Animal Magnetism.

Metoda terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh sebuah bak dengan air lalu diisi besi magnet. Pasien yang ingin diobati diminta memegang besi dalam bak air itu. Jika pasiennya lebih dari satu, mereka diminta memegang kabel yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien.

Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan sebuah drama penyembuhan yang menimbulkan efek sugesti yang kuat. Hal ini membuat pasien yang ada menjadi terhanyut dalam imajinasi drama tersebut. Ada juga pasien yang mengalami halusinasi sehingga seolah-olah melihat tangan Mesmer mengeluarkan asap atau energi. Pada sesi terakhir proses penyembuhannya, Mesmer menyentuh pasien sambil memberi sugesti bahwa pasien sudah disembuhkan.

Mesmer mengklaim bahwa dirinya memiliki energi magnetis, semacam kesaktian yang bisa menyembuhkan. Mesmer juga mengaku bisa  mengalirkan energi magnetis ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum dari gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya. Hal ini membuat Mesmer menjadi sangat terkenal dan kaya, tetapi di sisi lain ia mendapatkan perlawanan dari kalangan medis karena teorinya dinilai tidak ilmiah.

Kondisi ini membuat Mesmer tidak betah di Wina dan kemudian pindah ke Prancis. Nasib Mesmer ketika di Prancis pun tidak jauh beda. Meskipun beberapa dokter mendukung dan masyarakat merasa tertolong dengan kehadiran Mesmer, sebagian besar dokter Prancis tidak senang dengan Mesmer. Sebab itulah pada tahun 1781 Mesmer pindah ke Belgia.

Ternyata, kepergian Mesmer dari Prancis ke Belgia tidak membuat ajaran mesmerisme mati. Mesmerisme makin berkembang pesat di Prancis dan membentuk sebuah organisasi yang khusus mempelajari Mesmerisme. Kemudian atas permintaan penganut mesmerisme di prancis, Mesmer kembali lagi Ke Prancis.

Kedatangan Mesmer ke Prancis yang kedua kalinya ini juga mendapatkan perlawanan dari kalangan medis. Mereka meminta Raja Louis XVI untuk membentuk komisi khusus yang menyelidiki metode penyembuhan mesmer. Hasil penyelidikan ini mendiskreditkan Mesmer. Akhirnya Mesmer Pindah ke sebuah desa kecil di Swis dan menghabiskan masa tuanya untuk mengobati orang-orang miskin.
 
Marquis de Puysegur (1751 – 1825)
 
Puysegur adalah seorang mantan Militer Prancis yang mendalami Mesmerisme. Dia manyatakan perlunya eksperimen dalam pengembangan Mesmerisme. Puysegur memperkenalkan banyak konsep baru bagi Mesmerisme, seperti somnambulisme artifisial, otomatisme motor, katalepsi, anestesia, amnesia, perbedaan individual dalam sugestibilitas, serta halusinasi positif dan negatif.
 
John Elliotson (1791 -1868)
 
Jhon Elliotson adalah profesor dari University Hospital di London, Inggris. Dia mengenal hypnosis dari Richard Chenevix, seorang murid dari Faria, dan mendalami hypnosis dari Baron de Potet.

Elliotson memulai eksperimen hypnosisnya di tahun 1837. Dia menemukan bahwa pasiennya bisa menjalani pembedahan tanpa merasa nyeri. Dia melakukan hypnosis kepada pasiennya kapanpun itu memungkinkan. Namun apa yang dilakukan Elliotson bertentangan dengan keyakinan para dokter senior waktu itu. Main stream saat itu mempercayai bahwa rasa sakit dibutuhkan dalam proses penyembuhan. Konsekwensinya Elliotson pun di-diskterditkan oleh banyak dokter.

Tidak peduli dengan komentar orang lain, Elliotson terus maju memperkenalkan magnetisme kepada dokter-dokter muda yang diharapkan punya pemikiran baru. Dia mendapatkan banyak sekali pengikut dari dokter-dokter muda. Namun serangan dari kalangan dokter senior semakin kuat sampai pada titik Elliotson memutuskan untuk keluar dari Rumah Sakit dan Universitas, dan tidak pernah kembali lagi.
 
Elliotson memperjuangkan magnetisme agar diterima secara resmi oleh dunia medis selama 30 tahun. Dia juga menerbitkan sebuah jurnal bernama "Zoist" yang membuat James Esdaile tertarik.
 
James Esdaile (1808 - 1859)

Dia adalah dokter asal Skotlandia yang bertugas di sebuah rumah sakit di Calcutta, India. Esdaile mencatat rekor penggunaan Mesmerisme dalam pembedahan. Dilaporkan bahwa dia berhasil melakukan ribuan operasi kecil dan 300 operasi besar tanpa rasa sakit. Adanya Mesmerisme yang bisa menghilangkan rasa sakit ini sangat penting karena pada waktu itu belum ditemukan obat bius. Semua dokter waktu itu, apabila tidak menggunakan Mesmerisme, maka harus melakukan pembedahan dengan mengandalkan kecepatan tangan sambil mendengarkan jeritan sakit dari pasien.
 
Sejak jaman Mesmer tahun 1735 sampai periode James Esdaile tahun 1859, Hipnotisme (yang waktu itu masih dikenal sebagai mesmerisme) banyak mendapatkan pertentangan dari kalangan medis, karena mereka menganggap Mesmerisme tidak ilmiah dan mengandung unsur mistik.

Pada tahun 1846, nitrous oxide dan ether telah ditemukan dan sangat berhasil digunakan dalam pembedahan dan menjadi pilihan dunia kedokteran saat itu. Apa yang dilakukan oleh Esdaille dan Elliotson dianggap menyimpang dari  praktik kedokteran yang umum berlaku saat itu.
 
James Braid (1795 - 1860)
Dokter dan Penulis terkenal di Inggris.

James Braid adalah orang pertama yang mencoba menjelaskan fenomena mesmerisme dari sudut pandang ilmu psikologi. Ia adalah seorang ahli bedah dan seorang penulis yang produktif dan andal. Ia juga sangat dihormati oleh British Medical Associatian.
 
Pada tahun 1841, ia melakukan pemeriksaan medis pertama terhadap seorang subjek yang berada dalam kondisi trance mesmerisme. Setelah pemeriksaan pertama, ia memulai eksperimen pribadi dan melibatkan rekan kerja yang ia percaya. Dari hasil penelitian yang ia lakukan, akhirnya hypnosis dapat dijelaskan dalam kerangka ilmiah dan diterima sebagai suatu teknik pengobatan oleh dunia kedokteran Inggris.
 
Dalam penelitiannya, Braid menemukan bahwa memfokusan pandangan mata (eye fixation) mengakibatkan suatu kondisi kelelahan, misalnya kelopak mata menjadi sangat lelah sehingga tidak bisa dibuka oleh subjek. Ia beranggapan, itu adalah kunci mesmerisme. Setelah melakukan lebih banyak eksperimen, Braid akhirnya mengembangkan teori tentang perhatian mata. Ia meminta subjek untuk menatap berbagai objek dari berbagai posisi, termasuk memandang matanya dan  juga api lilin, dan berhasil membawa subjek masuk ke kondisi trance.
 
James Braid disebut sebagai Bapak Hypnosis, karena dia yang memperkenalkan nama hypnosis atau hypnotism untuk menggantikan mesmerisme dan magnetisme.
 
Ambroise Auguste Liebeault (1823 – 1904)
 
Dokter Prancis yang baik hati yang mengabdi pada rakyat miskin, yang tidak pernah menuntut biaya pengobatan kepada pasiennya. Liebeault menyatakan bahwa yang membuat orang memasuki kondisi hyposis adalah sugesti verbal (sugesti yang diucapkan). sugestibilitas dan kemampuan imajinasi klien dipandang sebagai kunci keberhasilan hipnoterapi.
 
Jean Martin Charcot (1825 – 1893)
Neurolog (Psikiater) - Prancis

Charcot adalah neurolog yang sangat terkenal di prancis. Disamping nama besarnya dalam dunia medis, eksperimennya dalam bidang hypnosis tidak dilandasi oleh pengetahuan yang mendalam. Sehingga dia menyimpulkan bahwa hypnosis adalah kondisi tidak normal yang bisa melemahkan pikiran seseorang. Apa yang dikatakan Charcot tentang hypnosis telah membuat ilmu hypnosis mundur, sehingga hanya sedikit orang yang mempelajari hypnosis. Pendapat Charcot ini kemudian ditentang oleh Nancy School of Hypnosis.
 
Sigmund Freud (1856 – 1939)
Neurolog (Psikiater) – Wina, Austria

Jasa terbesar Freud dalam bidang memahami pikiran manusia adalah menyusun teori yang sistematis tentang pikiran sadar, pikiran tak sadar, dan cara kerja pikiran. Dia juga menemukan teknik psikoterapi yang dinamakan psikoanalisa. Namun dalam bidang hypnosis, dia bukanlah tokoh yang ikut mengembangkannya, alih-alih menyebabkan kemunduran hypnosis. Sebagai tokoh yang disegani, pernyataannya yang negatif mengenai hypnosis telah membuat para pakar lain untuk berhenti atau tidak mau mempelajari hypnosis.
 
Freud menghabiskan waktu 19 minggu untuk belajar hypnosis dari Charcot. Namun dalam praktek hypnosis, Freud sering gagal menghipnotis orang normal karena dia kurang terampil menjalin rapport dengan klien yang. Karena kegagalannya itu, Freud membuat pernyataan bahwa hypnosis hanya berhasil untuk orang yang sakit mental dan mengklaim bahwa hypnosis memiliki efek samping yang membahayakan. Apa yang dikatakan Freud tersebut serupa dengan pendahulunya, Charcot.
 
Freud meninggalkan hypnosis, dan kemudian menciptakan psikoanalisa. Ada yang belum banyak diketahui orang mengenai hubungan Freud dan hypnosis. Meskipun Freud tidak menggunakan hypnosis dalam menerapi pasiennya, sebenarnya dia tetap mempelajari dan mengamati perkembangan hypnosis. Freud ternyata sangat tertarik dengan hypnosis.

Diceritakan oleh Gerald F. Kein dalam pelatihannya, bahwa beberapa bulan sebelum Freud meninggal, dia merekam pernyataannya tentang hypnosis. Ada audio tape dari Frued yang dibawakan oleh seorang keponakan Freud di acara konverensi tahunan hypnosis. Isinya kurang lebih: kami telah mempelajari hypnosis selama 39 tahun, dan kami masih belum mengenal seluruhnya tentang hypnosis. Jika kami menyadari dari dulu bahwa hypnosis adalah alat yang paling efektif dalam transformasi pikiran manusia, kami tidak akan mengembangkan psikoanalisis yang sekarang masih dianggap orang sangat berguna.....”
 
Carl Gustav Jung (1875-1961)
Seorang Psikiater asal Swiss yang merupakan murid Freud ini juga mengembangkan hypnosis. Dia berpendapat bahwa proses hypnosis harus dilakukan secara otoriter, langsung memerintah klien untuk mengikuti apa yang dikehendaki oleh therapist.

Jung tidak mau melanjutkan hal ini karena dia tidak mau memaksakan kehendak dirinya kepada klien. Pada tahun-tahun ini, hypnosis tidak berkembang dengan baik. Hal ini terjadi karena setiap orang-orang terkenal di atas beranggapan bahwa dalam proses hypnosis, yang berperan adalah hypnotist-nya atau orang yang melakukan hypnosis. Seorang hypnotist dianggap punya kekuatan psikologis yang bisa mempengaruhi orang lain.
 
Milton Hyland Erickson
Milton Hyland Erickson (1901-1980)

Erickson dipandang sebagai hipnoterapis dan psikoterapis yang paling kreatif sepanjang sejarah hypnosis. Kehebatan Erickson di dunia psikoterapi mungkin bisa disetarakan dengan Freud dalam menjelaskan perilaku manusia. Erickson menjalani hidup yang unik dengan keterbatasan yang ia alami, mulai dan  buta warna, agak tuli, dan dislexia. Ia juga menderita sakit polio sebabnyak dua kali, yaitu pada usia 17 dan 51 tahun.
 
Erickson sangat berbeda pendapat dengan pendahulunya mengenai hypnosis. Dia menyatakan bahwa dalam suatu proses hypnosis, yang paling berperan adalah pikiran klien sendiri. Erickson juga menyatakan bahwa hypnosis adalah kondisi yang wajar dan tidak bisa digunakan untuk membuat orang lain melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan dan normal yang dianut seseorang.
 
Erickson mengubah pola sugesti hypnosis dari yang bersifat direct (langsung memerintahkan subjek untuk melakukan sesuatu) menjadi indirect (tidak langsung dengan cara menggunakan cerita atau perumpamaan). Dia juga mengembangkan teknik-teknik sugesti serta pendekatan ideodinamik (pola interaktif) dalam proses terapi. Selama enam puluh tahun, M. Erickson rata-rata menghipnotis 14 orang per harinya! Dengan berbagai macam teknik yang dilakukan Erickson, prosentasi orang yang dapat dihipnosis dalam suatu komunitas menjadi naik.
 
Orangnya sangat kocak, bahkan dengan non verbal pun dia dapat menghipnotis orang lain cukup hanya dengan bersalaman saja. Akibatnya banyak teman-teman dekat Erickson tidak mau bersalaman dengannya karena takut dihipnotis.Atas jasanya, maka hypnosis dapat diterima oleh Asosiasi Medis Amerika dan Asosiasi Psikiatris Amerika sebagai alat terapi sejak tahun 1958.
 
Dave Elman (1900-1967)
Ormond McGill (1913-2005)
 
Tokoh-tokoh lain yang mengembangkan hypnosis setelah masa Erickson adalah Dave Elman yang mengembangkan teknik induksi cepat yang sangat berguna untuk dokter dan dokter gigi. Karir Elman dalam hypnosis melonjak sejak pertunjukan hypnosisnya yang disaksikan banyak dokter. Sejak saat itu, banyak sekali dokter yang belajar hypnosis dari Dave Elman.

Disamping Dave Elman adalah Ormond Mc Gill yang spesialisasinya sebagai seorang Stage Hypnotist dan dijuluki sebagai The Dean of American Hypnotist. Bukunya yang berjudul The  New Encyclopedia of Stage Hypnotism menjadi semacam "kitab suci" bagi setiap orang yang ingin mendalami hypnosis.

Setelah melalui proses sejarah yang panjang, dengan perjuangan para tokoh-tokoh yang mengembangkan dan memperkenalkannya kepada umum, sekarang hypnosis sudah diterima sepenuhnya sebagai alat terapi yang berguna dan aman. Hypnosis telah diakui sebagai salah satu dari metode terapi yang sah oleh berbagai lembaga negara, diantaranya British Medical Association pada 1955, American Medical Association pada 1958, dan American Psychological Association pada 1960.

SISTEM INTEGUMEN


15 desember 2014
A.    Komponen integumen
1.      kulit
            Adalah organ terbesar tubuh beratnya ± 4,5 kg dan menutupi area seluas 18 kaki
(1,67 m 2).
a.       Fungsi kulit
1). Sebagai pelindung
·         Menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air sehingga tidak terjadi penarikan dan kehilangan cairan.
·         Melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma dan terhadap invasi oleh mikroorganisme yang berbahaya.
·         Melindungi terhadap sinar ultraviolet oleh pigmen melanin.
        2). Sebagai peraba atau alat komunikasi
·         Merasakan sentuhan oleh rangsangan pada ujung saraf
·         Merasakan sakit karna tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari suatu benda
·         Menerima rangsangan dari luar diteruskan ke pusat saraf otak
·         Media ekspresi wajah dan refleks vaskuler yang penting dalam komunikasi
3). Sebagai alat pengatur panas
4). Sebagai tempat penyimpanan air dan lemak
5). Sebagai alat absorpsi
 Kulit dapat mengabsorpsi sinar ultraviolet yang beraksi atas prekusor vitamin D yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang dan juga mengabsorpsi obat-obatan tertentu.
6). Sebagai Ekskresi
Kulit mengekskresikan zat berlemak ,air, dan ion-ion seperrti Na+
b.      Lapisan Kulit
1). Epidermis / Kutikula
     Bagian ini tersusun dari jaringan epitel sekuamosa bertingkat yang mengalami keratinisasi yang tidak memiliki pembuluh darah. Pigmentasi dari kulit sebagian besar karena melanin (warna hitam,lapisan terdalam epidermis) dan dikontrol oleh hormmon adrenalin dan pituitary. Lapisan epidermis terdiri dari :
·         Stratum Korneum (Lapisan Tanduk)
Yang terdiri dari sel gepeng yang mati tidak berinti, mengandung keratin (sel tanduk).
·         Stratum Lusidum
Merupakan sel gepeng tanpa inti yang jelas terlihat pada telapak kaki dan tangan denan ketebalan 4-7 sel.
·         Stratum Granulosum
Merupakan sel gepeng berkulit kasar dan berinti, sel-sel tersebut terdapat hanya 2-3 lapisan.
·         Stratum Spinosum (Stratum Akantosum)
Merupakan lapisan yang paling tebal dan terdiri dari banyak glikogen. Sel-selnya disebut spinosum karena terdiri dari sel berbentuk polygonal dan mempunyai banyak tanduk (spina) dan disebut akantosum sebab sel-selnya berduri.
·         Stratum Basalis (Gerninatifum)
Merupakan lapisan tunggal yang melekat pada jaringan ikat dari lapisan kulit di bawahnya. Didalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin warna. Disini terjadi pembelahan yang cepat dan sel baru didorong ke lapisan berikutnya.
                                2). Dermis
Didalam lapisan ini mengandung pembuluh darah , pembuluh limfe dan syaraf. Lapisan nya elastic fibrosanya padat dan terdapat folikel rambut. Dermis terdiri dari dua lapisan :
·         Pars Papilare  (Stratum Papilare)
Menonjol ke epidermis, terdiri dari serabut saraf dan pembuluh darah yang memberi nutrisi pada epidermis yang di atasnya.
·         Pars Retukulare (stratum retikularis)
Menonjol kearah subkutan, di dalamnya terdapat serabut penunjang yaitu serabut kolagen ,elastis , dan serabut retikulus.
                               3).  Lapisan Subkutan atau Hipodermis
Subkutan atau subkutis terdiri dari kumpulan sel lemak dan diantaranya terdapat serabut-serabut jaringan ikat dermis. Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus yang berfungsi sebagai shock breaker atau pegas bila terjadi tekanan dan sebagai tempat penimbunan kalori.
c.       Warna Kulit
Warna kulit dipengaruhi oleh pembuluh darah pada kulit , banyak sedikitnya lemak dan pigmen kulit yang disebut melanin.
Perbedaan warna kulit terjadi akibat faktor berikut :
1). Melanosit
Terletak pada stratum basalis , memproduksi pigmen yang bertanggung jawab untuk pewarnaan kulit dari coklat sampai hitam. Peningkatan produksi melanin berlangsung jika terpajan sinar matahari. Area tempat terjadinya pigmentasi yang besar adalah puting susu , skrotum, penis, dan labia mayora sedangkan yang menagandung sedikit pigmen telapak tangan dan telapak kaki.
                          2). Darah
Terdapat dalam pembuluh dermal yang dapat terlihat dari permukaan dan menghasilkan kewarnaan merah muda.
                          3). Keberadaan dan Jumlah Pigmen Kuning (Karotin)
Hanya ditemukan di stratum korneum dan dalam sel lemak dermis dan hypodermis yang menyebabkan beberapa perbedaan dalam pewarnaan kulit.
d.      Persarafan Kulit
Kulit dipersarafi oleh saraf sensorik dan simpatis . Serat saraf simpatis mensarafi arteri , kelenjar keringat dan pili arektor otot. Kulit juga terdapat cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri saraf motorik dan saraf sensorik.
2.      Kuku
Kuku adalah sel epidermis kulit  yang mengalami keratinisasi yang telah berubah tertanam dalam palung kuku menutup garis lekukak pada kulit. Bagian kuku terdiri dari :
Ujung kuku atas, badan kuku, akar kuku (radik) , matriks kuku (tempat tumbuhnya akar kuku) , bantalan kuku dan pulpa jari (dibawah bantalan kuku , dibentuk oleh jaringan ikat vaskular longgar). Pertumbuhan kuku kira-kira 0,5 mm/minggu dan lebih cepat dimusim panas daripada musim dingin.
3.      Rambut
Rambut atau pili ada pada hampir seluruh bagian tubuh tetapi sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna atau samar. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat(kepala, alis, dan bulu mata).
Rambut tumbuh dari  folikel rambut didalam epidermis,folikel rambut dibatasi oleh epidermis sebelah atas dasarnya terdapat papil tempat rambut,akar berada didalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah luar disebut batang rambut,pada folikel rambut terdapat otot polos sebagai penegak rambut.
Akar dan batang rambut tersusun dari tiga lapisan :
·         Kutikul adalah lapisan terluar yang tersusun dari sel-sel mati yang bersisik
·         Korteks adalah lapisan tengah yang terkeratinisasi,membentuk bagian utama batang rambut dan mengandung jumlah pigmen yang beragam
·          Medulla atau aksisentral yang tersusun dari dua sampai tiga lapisan sel. Pertumbuhan medulla buruk bahkan sering kali tidak terjadi terutama pada rambut perang.
Rambut dikulit kepala tumbuh pada masa dua sampai enam tahun dan memasuki fase istirahat selama tiga bulan sebelum rontok. Rambut ditubuh tumbuh sepanjang ±0,05 inci perminggu sedangkan pada kepala membutuhkan waktu tujuh minggu untuk dapat tumbuh sepanjang satu inci.
4.      Kelenjar kulit
Ada dua kelenjar pada kulit yaitu :
a.       kelenjar keringat
kelenjar keringat terletak pada jaringan subkutan dan saluran panjang yang terbuka pada permukaaan kulit sekresi aktif pada kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatik.keringat berisi air dan sedikit garam melalu difusi secara sederhana ±500 cc perhari. Kelenjar keringat merupakan alat utama untuk mengendalikan suhu tubuh, berkurang pada waktu iklim dingin dan meningkat pada suhu panas. Kelenjar ini terbagi menjadi dua :
·         kelenjar keringat ekrin
yaitu kelenjar tubular simple dan berpilin serta tidak berhubungan dengan folikel rambut. Kelenjar ini penyebarannya keseluruh tubuh terutama telapak tngan, telapak kaki, dan dahi. Sekresi dari kelenjar ini menngandung air dan membantu pendinginan evaporatif tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh.
·         Kelenjar keringat apokrin
Kelenjar ini penyebarannya terbatas yaitu pada ketiak ,vulva, puting susu, dan region anogenital.
-          Kelenjar apokrin yang ditemukan di lipatan ketiak dan area anogenital. Kelenjar ini berfungsi untuk merespon stress atau kegembiraan dan mengeluarkan semacam sekresi tidak berbau yang kemudian akan berbau jika bereaksi dengan bakteri.
-          Kelenjar seruminosa
Terdapat pada saluran telinga yang menghasilkan serumen atau getah telinga.
-          Kelenjar siliaris moll
Terdapat pada kelopak mata
-          Kelenjar mammae
Merupakan kelenjar apokrin termodifikasi yang mengalami spesialisasi untukk memproduksi susu.
·         Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea berasal dari rambut yang bermuara pada saluran folikel rambut untuk melumasi rambut dan kulit yang berdekatan. Kelenjar ini paling banyak terdapat pada kepala , muka sekitar hidung, mulut, telinga dan tidak terdapat pada telapak kaki dan tangan. Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum, yaitu cairan lemak, zat lilin, minyak dan pecahan-pecahan sel yang berfunsi sebagai emoliens atau pelembut kulit dan merupakan suatu barrier terhadap evaporasi. Jerawat adalah gangguan pada kelenjar sebasea di wajah, leher, punggung. Kelenjar sebasea ini dapat terinfeksi sehingga menyebabkan furunkel (bisul).









DAFTAR PUSTAKA
Setiadi.2007.Anatomi & Fisiologi Manusia.Yogyakarta.Graha Ilmu.
Ethel Sloane.1994.Ana