Minggu, 14 Desember 2014

HUBUNGAN KONTRASEPSI DARI ASPEK EKONOMI DAN KEAMANAN

deni rifais Des 2014

1.      Kontrasepsi Aspek ekonomi dan keamanan
Keberhasilan pembangunan bidang kependudukan dalam  pengendalian jumlah kelahiran melalui program  KB dapat  merubah pandangan masyarakat khususnya para pasangan  usia subur terhadap jumlah anak dari rata-rata ingin punya  anak 5,6 pada 1967 – 1970 menjadi 2,3 tahun 2007, artinya  jumlah  anak yang  diinginkan pada pasangan usia subur menurun dan perubahan sikap pada media usia kawin  pertama perempuan dari 19,2 tahun menjadi 18,8 tahun.
Dari kondisi tersebut berhasil menurunkan laju pertumbuhan penduduk  dari kondisi 2,3% antara tahun 1970 – 1990 menjadi 1,4% antara 1990 – 2000 dan sampai dengan 2005  telah menjadi 1,3% per tahun. Sehingga dari kurun waktu tahun 1970 sampai dengan tahun 2009 telah mencegah 100 juta kelahiran.  Jika tidak ada upaya perubahan kondisi kependudukan  melalui pengendalian atau pengaturan jumlah kelahiran  dapat dibayangkan dampak sosial  ekonomi dan efek lanjutan   terhadap kualitas sumber daya manusia yang  menjadi obyek dan subyek dalam ketahanan nasional. Pada waktu yang bersamaan terjadi penurunan angka kematian bayi akibat upaya peningkatan kesehatan, hal tersebut terjadi perubahan kondisi  peningkatan harapan hidup dari 1000 kelahiran bayi  145 diantaranya tidak mencapai usia tahun pertama pada tahun  1971 menjadi dari 1000 bayi lahir hanya 35 yang meninggal sebelum usia satu tahun.
Keberhasilan tersebut  telah  mengubah kondisi piramida penduduk serta  peningkatan usia harapan hidup dimana menurunnya angka kelahiran dan kematian dan disertai angka peningkatan harapan hidup telah mengubah struktur umur penduduk yakni menurunnya proporsi penduduk usia dibawah  15 tahun diikuti dengan meningkatnya proporsi usia produktif 15-64 tahun dan meningkatnya proporsi penduduk usia tua yaitu 65 tahun keatas. Penurunan proporsi anak dibawah usia 15 tahun tentunya meringankan beban  dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan ,sandang, pelayanan kesehatan, perbaikan gizi dan pendidikan sehingga menjadi peluang investasi upaya meningkatkan  kualitas SDM dari aspek pendidikan dan kesehatan.
Dampak dari penurunan kelahiran dan penurunan kematian mengakibatkan   transisi demografi yakni penurunan fertilitas yang panjang bersamaan dengan penurunan angka kematian   dirasakan  dalam jangka panjang  akibat terjadi perubahan struktur umur penduduk dari penduduk muda menjadi umur peduduk dewasa, perubahan   struktur umur penduduk menyebabkan menurunnya angka ketergantungan  (dependensi ratio) dari 86 per 100 pada tahun 1971 menjadi 54 pada tahun 2000 artinya pada setiap 100 penduduk kerja akan mempunyai tanggungan  54 penduduk non produktif  pada kondisi tersebut terjadi peluang untuk melakukan investasi dalam  meningkatkan kulitas sumber daya manusia pada sektor pendidikan dan kesehatan.
Penurunan  fertilitas yang diikuti dengan penurunan jumlah kematian bayi akan menyebabkan proporsi penduduk usia kerja akan semakin besar dibandingkan dengan penduduk muda.  Usia prima produktifitas seseorang  berdasarkan hasil penelitian berada pada  antara  usia 20 – 54 tahun. Pada Kondisi usia tersebut juga medorong pengkondisian SDM  generasi lanjutan menjadi lebih berkualitas seiring dengan peningkatan penghasilan.
Penurunan fertilitas dan besarnya keluarga ideal memungkinkan perempuan mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal lain yang bukan melahirkan dan merawat anak karena masa melahirkan dan merawat anak menjadi  pendek. Pada  kondisi  ini menjadi peluang meningkatkan pendidikan dan  ketrampilan sehingga menjadi  berkualitas  dan siap untuk memasuki pasar  tenaga kerja. Jika kondisi ini berlanjut  akan menciptakan poduktifitas nasional dan   tentunya  akan  memperkuat kondisi  ketahanan nasional. Teori tentang perubahan prilaku melahirkan yang menyebabkan menurunnya tingkat fertilitas dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1)      Teori atau hipotesa tentang yang berkaitan dngan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi atau tujuan tentang jumlah anak ideal.
2)      Teori yang menerangkan penurunan fertilitas karena adanya pengendalian kelahiran atau karena adanya alat kontrasepsi yang  memungkinkan tercapainya pengendalian kelahiran.

Teori klasik transisi demografi adalah salah satu dari teori yang menjelaskan perubahan persepsi tentang jumlah  anak ideal yang  lebih  kecil. Perubahan presepsi ini terjadi karena adanya perubahan struktural akibat pertumbuhan ekonomi, industrialisasi dan urbanisasi yang menyebabkan terjadinya penurunan angka kematian. Pada kondisi tersebut mendorong pasangan  untuk  melakukan perhitungan secara ekonomis tentang  biaya membesarkan anak. Jika jumlah  anak terlalu banyak, anak akan menjadi  beban dan tentunya  membutuhkan biaya yang cukup besar.
Hubungan antara kependudukan dari aspek kuantitas dan kualitas. dari sudut jumlah penduduk  dapat bersifat negative maupun positif. Penduduk besar atau banyak berkualitas dapat menjadi modal dalam pembangunan, sebaliknya penduduk besar atau banyak akan menjadi beban bagi pembangunan jika kualitasnya rendah. Jumlah penduduk sedikit namun berkualitas meskipun sumber alam terbatas pertumbuhan ekonomi dapat berkembang atau tumbuh dengan pesat,sebaliknya jumlah besar atau banyak kualitas sumber daya manusianya rendah, meskipun sumber daya alam banyak (baca:kaya) akan berdampak kepada kondisi ketahanan nasional.
Berbagai bukti empiris menunjukkan bahwa  kemajuan suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) dan bukan oleh melimpahnya sumber daya alam (SDA). Negara-negara maju saat ini pada umumnya tidak mempunyai SDA yang memadai tapi mempunyai SDM yang tangguh. Sebaliknya banyak negara berkembang (termasuk Indonesia) mempunyai SDM yang melimpah, tapi tanpa diimbangi dengan SDM yang baik, tetap tertinggal dari negara-negara yang sudah berkembang.  Di samping program pendidikan dan kesehatan, program pengaturan kelahiran  mempunyai peran penting dalam pembangunan SDM. Di samping secara makro berfungsi untuk mengendalikan kelahiran, secara mikro  bertujuan untuk membantu keluarga dan individu untuk mewujudkan keluarga-keluarga yang berkualitas menuju kondisi ketahanan nasional yang diharapkan
Dalam kaitan tersebut peningkatan kondisi ketahanan nasional dari delapan aspek keterkaitannya dengan program  keluarga berencana tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pembangunan  kependudukan secara umum.  salah satu arah kebijakan pembangunan nasional mengamanatkan pentingannya “meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran” dan   “Program Keluarga Berencana” salah satu dari lima program pokok bidang kependudukan dan KB. “Program KB dilakukan dengan upaya-upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga”. Bahwa program Kependudukan dan Keluarga Berencana sangat bermanfaat bagi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Kegagalan program KB dalam mengendalikan angka kelahiran akan menggangu tatanan ketahanan nasional sehingga berdampak kepada menciptakan kondisi mengurangi atau bahkan meniadakan hasil-hasil pembangunan dan dapat memberi beban yang sangat berat bagi pemerintah untuk menyediakan berbagai kebutuhan dasar masyarakat seperti pangan, papan, lapangan kerja, kesehatan , pendidikan dan lain sebagainya bahkan justru akan menurunkan kualitas SDM.
Oleh karena itu konsep pembangunan berwawasan kependudukan melalui kebijakan penduduk tumbuh seimbang harus menjadi fokus agar tercipta kondisi ketahanan nasional yang diharapkan dan menjadi strategis dalam menghadapi tantangan dari luar maupun dari dalam pada era desentralisasi dan globalisasi. Dari berbagai  literatur atau tulisan kependudukan dan pembangunan disebutkan bahwa salah satu modal dasar pembangunan adalah penduduk yang berkualitas sangat penting dan strategis bagi pembangunan disegala bidang. Artinya jumlah penduduk berkualitas yang mempunyai kompetensi dapat dibina dan didayagunakan secara efektif dan akan menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi dan sangat menguntungkan bagi  ketahanan nasional.
Dalam Teori Capital; modal adalah uang yang diubah menjadi suatu barang dagangan untuk diubah kembali dari suatu barang dagangan menjadi lebih banyak uang dari pada jumlah aslinya. Selanjutnya dikatakan dari barang tersebut ada unsur atau komponen tenaga kerja (labour) kumpulan upah yang dibayarkan kepada pekerja dikonsumsi kepada barang-barang sekunder maupun primer akan menumbuhkan tingkat produksi, produksi meningkat akan menambah jumlah investasi sedang upah yang tidak dibayarkan oleh produsen ada selisih antar jam kerja dengan upah yang diterima. Karl Marx dalam bukunya (Das Capital) nilai lebih tersebut oleh produsen dijadikan kembali modal dan seterusnya demikian pada akhirnya menjadi salah satu sumber investasi. Tumbuhnya investasi akan menyerap tenaga kerja, manusia bekerja akan memperoleh upah, upah sebagian dikonsumsi dan sebagian ditabung, jumlah tabungan tersebut oleh Bank disalurkan untuk kredit salah satunya untuk investasi ,proses akumulasi tersebut menumbuhkan perekonomian nasional  yang akan tercermin dalam Produk Domestic Bruto.
Model-model ekonomi tentang  tabungan yang berhubungan langsung dengan penduduk adalah age dependency model, dengan landasan pemikiran bahwa terhindarnya kelahiran  bayi akan menyebabkan menurunnya sejumlah konsumsi yang  mendorong meningkatnya tabungan  dan selanjutnya menyebabkan terjadinya pembentukan modal.  Selain itu ada model accounting effects dan behavioral effect dimana penduduk muda dan penduduk lansia mengkonsumsi barang melebihi apa yang bisa mereka bisa produksi. Sedangkan penduduk usia kerja cenderung mempunyai tingkat output tinggi dan cenderung mempunyai tingkat tabungan yang lebih tinggi. Penelitian juga menemukan bahwa penduduk mulai menabung lebih banyak  pada usia 40 – 65 tahun dimana pada kondisi tersebut tidak terbebani oleh pembiayaan pengurusan anak.
Peningkatan jumlah penduduk usia  kerja akan meningkatkan tersedianya modal manusia (human capital) dalam jumlah yang banyak. Penurunan angka kematian dan meningkatnya  harapan hidup manusia akan meningkatkan propensitas (bagian kekayaan yang diinvestasikan)  orang tua untuk menanamkan investasi modal manusia dalam diri anak-anak. Perbaikan kesehatan dan penurunan kematian akan memicu akumulasi modal (human capital accumulation). Peningkatan harapan hidup manusia sampai 45-55 tahun diperkirakan menjadi pemicu terkuat investasi modal manusia karena ini merupakan usia yang menentukan dimana investasi sumber daya  manusia terbayar kembali.
Peningkatan harapan hidup ini telah mengubah gaya hidup masyarakat di segala aspek kehidupan. Sikap dan prilaku masyarakat tentang pendidikan, keluarga, masa pensiun peranan perempuan dalam pekerjaan mengalami pergeseran hal ini menyangkut perubahan sosial dan budaya  yang pada  akhirnya pandangan terhadap manusia meningkat dan dihargai  sebagai aset bukan hanya faktor produksi. Korelasi dua komponen tersebut mengkondisikan meningkatnya kesejateraan penduduk dengan semakin sejahtera, kualitas sumber daya  manusia meningkat seiring membaiknya  tingkat  penghasilan masyarakat yang tercermin dari pengeluaran riil per kapita penduduk. Ketidak berhasilan dalam mengendalikan kelahiran dan menjadikan penduduk yang berkualitas akan menjadikan pertumbuhan ekonomi tidak dapat memberi manfaat kepada kemakmuran masyarakat.Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi harus diupayakan setinggi mungkin, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan, kualitas SDM  dan produktifitas harus ditingkatkan sehingga memperkokoh kondisi  ketahanan nasional.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa  dengan konsep pembangunan berwawasan kependudukan (people center development) akan mendorong peningkatan kualitas SDM dengan meningkatnya kualitas SDM akan mendorong produktifitas sehingga akan semakin berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional yang akan memperkuat ketahanan nasional, sebaliknya kokohnya ketahanan nasional akan mendorong lajunya pembangunan nasional.
http://duaanak.com/artikel/kependudukan-dalam-presfektif-pembangunan-ekonomi-guna-pembangunan-nasional/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar